Assalamu'alaykum 💓
2 hari ini timeline facebook saya berseliweran berita tentang pernikahan SELMADENA dengan lelaki bermarga R*IS. Selma yang sempat galau memilih dua pilihan, pilih sang pacar atau lelaki yang baru beberapa kali ditemuinya. Akhirnya Selma memilih yang kedua.
Masalah jodoh memang selalu asyik untuk dibahas, apalagi kalau ada yang patah hati 😅. Akan banyak cerita tentang luka-luka dan alasan kenapa memutuskannya. Dalam hal ini, Selma berani memutuskan untuk mencintai sosok baru yang mantap meminangnya, dibandingkan dengan "menunggu" pacarnya.
Life is a choice...
Buanyak Selma-Selma lain di luaran sana yang memutuskan untuk memilih move on daripada harus menunggu tanpa kepastian. Saya ngarep banget sih kalau setelah ini akan ada versi dari si mantan pacar yang ditinggalkan *laughtdevil*. Ya kan dari kemarin baru punya Selma doang yang viral. Ceritanya banyak diaminkan ibuk-ibuk yang merasa "ah gue bangeeet". Atau setidaknya mendukung keputusan Selma.
Tetapi banyak juga yang mencibir pilihannya, "Punya pacar kok gandeng sama yang lain?" atau "Ya pantes demen sama yang ono, lha wong dari Marga R*AIS". Komentar-komentar miring lainnya juga menjadi faktor viralnya tulisan yang mengisahkan tentang Selma.
***
Menikah itu perjalanan panjang. Gak cuma setahun dua tahun. SEUMUR HIDUP. Jangankan memilih jodoh, seringkali hal remeh temeh memilih baju buat ke pesta aja bisa berbalik di detik terakhir kok. Niat awalnya pengen baju berenda warna salem, eh tapi kok kayaknya polkadot lebih oke. Pas masuk kamar, ternyata malah milih baju sifon polos warna hijau. Kyaaaaaaaaa.
Contoh lainnya saat memilih sepatu, pengennya merek A warna cream ukuran 37 tapi galau pengen pilih merek B yang ukuran pas di kaki 38. Lha kalau beli sepatu bisa saja kita bisa beli dua-duanya, tapi tetep dipakenya hanya sepasang kan. Duh jadi ngelantur analoginya. Untuk sekadar sepatu saja beda merek bisa beda ukuran yang bisa mengubah selera kita di detik-detik terakhir untuk membelinya. Apalagi untuk hal-hal yang sekrusial JODOH!
Saya kok gak percaya kalau ada wanita gak memasang kriteria untuk mendapatkan suami. "Kalau aku yang penting sih klik, Ay" statement salah satu teman saya saat membahas tentang jodoh. Lha iya "yang KLIK" itu termasuk kriteria bukan?
Kalaupun kriteria lelaki idaman bagi seorang wanita tidak diutarakan secara gamblang, tetapi pasti dalam hatinya pasti selalu bisa memilih dan menyortir mana yang nyaman untuknya. Tidak hanya nyaman namun juga berpotensial untuk menjadi kepala keluarga.
Dalam beberapa hal, tumpuan selalu dijatuhkan pada wanita. Kalau belum kunjung menikah, wanita yang sepertinya lebih gencar dinyinyirin. Belum punya anak, wanita juga yang dibombardir pertanyaan "udah isi?" "kok lama?" dan serentetan pertanyaan lain yang menurut saya gak etis sama sekali. Bahkan pertanyaan itu ditanyakan sesama wanita. DUH KEJAM!
Dalam kasus Selma, pihak wanita yang disalahkan (meski gak semuanya). Yaaaa, mau pacaran berabad-abad kalau memang gak jodoh, dikekepin juga gak bakalan jadi. Sebaliknya, kalau emang udah jodoh dari sononya, baru ketemu kemarin sore di jalan "Yuk neng besok kawin?" gak perlu nunggu-nunggu besoknya ke penghulu,
Wanita ingin [selalu] dimengerti. Setidaknya gak ditanya kapan kawin, udah isi belum atau ditanya kenapa putus sama ini pilih yang itu dengan kalimat yang sadis.
Jodoh pasti bertemu, kalo belum ketemu yaudah sabar *DIKEPLAK*.
Wanita A bisa saja jodohnya cepet, sehingga di tiap tagar foto mantennya dikasih #NikahMuda. Wanita B melabeli dirinya #SingleBahagia dan emoh disebut jomblo, karena single sama jomblo itu beda katanya. Jadi jangan menyamakan wanita satu dengan wanita lain apalagi sampai membanding-bandingkannya.
Kenapa? Karena wanita ingin (selalu) dimengerti, setidaknya untuk tidak disalahkan akan pilihan yang konsekuensinya dia yang menanggung sendiri tanpa membebankan apa-apa ke kita.
Demikian #WeddingDress pekan ini yang bertepatan dengan international women's day 💖
Lots of love,
Ayaa--
Ayaa--
Bener banget mba Aya. Memahaminya juga dengan kasih sayang ya. Hhihi
BalasHapusiyes mbaaak
HapusHwehehehe lingkunganku juga resek suka tanya kapan kawin, dan lingkunganku juga ada dua orang yang telah kawin tapi gagal, duh gila aja belum juga dua tahun udah cerai. Apa cobaaaakk
BalasHapusAlid kapan kawin?
Hapuspadahal pacare selma sendiri masa depan cerah :v
BalasHapustapi ya wes namanya juga jodoh ya :")
jodoh pasti bertemu
HapusHarus saling Memahami dan Berusaha mengerti .........
BalasHapussetuju
HapusAyaayy, postingannya wanita banget ya Mbak Ay hihihih..
BalasHapusEmang yaaa. Paling malas deh klo ada yg banding2in gitu. Arrrggghh pengen garuk tanah #eehh