Judul di atas saling berkaitan. Aku ingin
membahas lebih mendalam tentang LIPOMA meskipun aku sendiri belum yakin bahwa
aku mengidap lipoma yang berujung pencarian pada dokter bedah. Apa harus
dibedah? Itu kembali lagi ke keyakinan masing-masing. Kenapa keyakinan? Karena memang
ada yang yakin langsung dibedah, ada juga yang yakin menempuh pengobatan herbal
karena takut dibedah.
Iya, aku mengetahui istilah LIPOMA
beberapa bulan yang lalu dari seorang teman yang karyawannya operasi karena ada
benjolan tersebut. Ternyata belum lama, ada juga teman kantor yang juga operasi
lipoma di punggungnya. Di bercerita, baru 6 bulan merasakan benjolan tersebut
dan langsung yakin untuk operasi di salah satu puskemas di daerahnya. Biayanya 25ribu.
Aku sempat menganga mendengar nominal tersebut. MURAH BANGET. Dibedah, dijahit
juga, dibius lokal juga. Biayanya hanya segitu. Aku baca di beberapa testimoni,
harga operasi LIPOMA memang beragam. Ada yang 300 ribu hingga range jutaan.
LIPOMA itu apa sih?
Lipoma adalah tumor lemak yang pertumbuhannya lambat
dan berada di antara kulit dan lapisan otot. Seringkali lipoma mudah
diidentifikasi karena tumir ini langsung bergerak juka ditekan dengan jari.
Lipoma dapat terjadi pada segala usia dan tumor ini dapat bertahan dikulit
selama bertahun-tahun. Tumor ini seringkali dapat terdeteksi pada usia
pertengahan.
Penyebabnya Apa?
Lokasi. Lipoma
terletak di bawah kulit dan tidak menonjol.. Lipoma sering terjadi di leher,
punggung, lengan dan paha.
Rasa. Lipoma jika disentuh terasa empuk dan mudah bergerak
jika sedikit ditekan dengan jari.
Ukuran. Paling sering lipoma berukuran kecil, dengan diameter
kurang dari 2 inci (5 cm).
Tapi
lipoma dapat tumbuh besar dengan diameter mencapai lebih dari 4 inci (10 cm).
Karena pertumbuhannya lambat, Anda mungkin baru
tahu memiliki lipoma setelah bertahun-tahun.
Aku memiliki benjolan di paha. Emang LIPOMA?
Belum ada penjelasan resmi dari dokter sih, Cuma dari 7 tahun yang lalu, aku
periksa rutin, hampir ke semua dokter bilang gak apa-apa dan mereka gak ngasih
resep obat untuk itu. Tiap kali mendengar penjelasan dokter, aku tenang banget
pas mereka tersenyum dan bilang kalau benjolan di pahaku ini bukan hal yang
serius. Di akhir tahun 2013, aku melakukan scanning
benjolan tersebut di Rumah Sakit Islam Klaten. Biayanya 180 ribu. Duh, aku
nanya scanning di Jakarta harganya
750 ribu, jauh banget.ehehe
Dari hasil scanning tersebut, scanner
nya menjelaskan bahwa benjolan itu adalah gundukan lemak. Pada saat itu, aku
belum tau istilah LIPOMA. Hanya senang saat scanner
bilang gak apa-apa. Saat aku mengatakan benjolan itu kadang menimbulkan rasa
nyeri. Petugasnya menjawab dengan sopan dan menenangkan. Rasa nyeri itu akibat
desakan ke jaringan di sekitarnya.
Keyakinan untuk operasi masih menciut,
karena memang benar-benar takut. Selanjutnya, karena hasil dari beberapa dokter
adalah gak ada masalah.
7 tahun waktu yang cukup lama. Ah sebut
saja memang lama. Saat aku masih kuliah, aku sering was-was dengan hal itu. Tapi
sekarang sudah bisa mengakses informasi dengan lebih baik. Aku search beberapa dokter bedah dan
spesialis onkologi. Berusaha mendapatkan dokter wanita dulu, dan dokter pria
sebagai cadangan. Ada seorang teman yang menawari pengobatan herbal, aku masih
mempertimbangkan. Setelah ada teman dekat yang melakukan operasi LIPOMA dan
baik-baik saja. Pilihan untuk operasi menjadi lebih besar dari yang sebelumnya.
DOKTER BEDAH
Nah, aku mau cerita tentang dokter
bedah. Sebelumnya, aku udah mencari informasi tentang dokter bedah wanita yang
bagus di Jakarta. Akhirnya, aku menemukan blog dimana dokter tersebut yang
menulisnya sendiri. Eku mencari tahu dokter tersebut praktek dimana, jam
berapa.
Janjiannya jam 10.00 tapi ngaret sampe
jam 13.00. Mungkin ekspektasiku terlalu tinggi setelah aku membaca tulisan
beliau di blog. Saat bertemu langsung, semuanya luntur. Pertanyaan-pertanyaan
yang ingin kusampaikan sebelumnya dijawab dengan tidak memuaskan.
Satu, beliau tidak menatapku saat
percakapan. Entahlah, dari beberapa dokter yang kudatangi, baru kali ini tidak
memberikan jawaban dengan menatap wajahku. Beliau menanyakan hal-hal umum lalu
mengetiknya di komputer. Nama, usia, tempat tinggal, keluhan. Dan penting
sekali seorang dokter menenangkan pasiennya, menatap wajah pasien saat
menjelaskan.
Kedua, beliau tidak membaca sama
sekali hasil scanning yang kulakukan
sebelumnya. Padahal dokter-dokter sebelumnya selalu membaca dan menerangkan
padaku tentang perkembangan benjolan dan dikaitkan dengan hasil scan tersebut.
Ketiga, saat beliau memeriksa benjolan
tersebut, ia langsung bilang “Oh, ini getah bening. Dioperasi?”. Jantungku berdegup.
“Harus operasi, Dok”, tanyaku. “Ya untuk mengetahui apakah itu ganas atau gak
harus dioperasi?”, jawabnya. Aku diam sejenak. “Gimana? Mau operasi atau
pikir-pikir dulu?”, tanya dokter tersebut.
Itu pertanyaan macam apa sih. Untuk memutuskan
operasi kan gak segampang itu. Ekspektasiku terhadap dokter itu hancur
berkeping-keping. Aku melupakan tulisannya di blog yang rinci, sangat berbeda
saat bertemu langsung.
“Saya konsultasi dengan keluarga dulu
ya, Dok. Apakah harus menginap? Biayanya kira-kira berapa ya, Dok?”, Aku bawel
seperti biasanya.
Dokter tersebut mengetik jawabanku di
komputer. Dokter satu ini memang unik dan
antik. Mungkin ada dokter yang demikian di rumah sakit lainnya, hanya saja
aku baru kali ini bertemu dengan salah satunya. Dimana setiap jawaban pasien
harus diketik di komputer.
“Iya, harus menginap kan nanti
dipasang kateter. Nanti kalo jadi operasi, bawa keluarganya juga ya untuk
persetujuan. Untuk biaya bisa ditanyakan di ruang informasi depan”, Jawabnya.
“Ada efek samping setelah operasi, Dok?”,
Aku mulai gusar dan kecewaku berkali-kali.
“Ya pasti ada-LAH, namanya juga
operasi”, jawabannya gak BANGET.
Aku memutuskan permisi dan mungkin ini
adalah konsultasi pertama dan terakhir dengan dokter tersebut.
Momen menunggu di ruang informasi
biaya, aku di pertemukan oleh seorang Bapak yang merupakan pasien dokter yang
aku kunjungi tadi. Aku melihat dari struk dan tulisan yang sama dengan tulisan
di kertas yang kubawa.
“Bapak mau operasi juga?”
“Ah, enggak Mbak. Ini, saya mau nanya
biaya rawat inap buat anak saya yang mau sunat”, Jawaban Bapak tadi membuatku
terbelalak kaget.
“Lha, sunat juga pake rawat inap, Pak?
Bukannya langsung pulang juga bisa?”
“Iya, tadi saran dokter begitu. Saya juga
kaget. Mau nanya-nanya lebih lanjut sudah terlanjur males sama dokternya”, Aduh
jawaban Bapaknya sama kayak aku tadi.
Janggal banget. Tadi waktu memeriksa
aku, beliau langsung menyuruhku operasi tanpa penjelasan yang membuatku logis
untuk melakukannya. Trus, beliau juga menganjurkan pasien khitan untuk rawat
inap juga. ABSURD.
Ah iya, aku Bapak yang bertemu aku
tadi juga minim informasi. Dia datang ke rumah sakit itu karena rumah sakit itu
rujukan asuransi yang dicover oleh perusahaannya.
Menuliskan ini saja aku harus menghela
nafas berkali-kali. Tidak terlalu berlebihan kan kalo pasien meminta penjelasan
yang akurat dan tanggapan yang hangat dari dokter yang didatanginya. Terlebih,
pasien sudah membayar mahal untuk jasanya. Masih banyak dokter yang baik kok. Satu
yang buruk, tidak merusak penilaian dokter yang lain kan.
Halo Cahaya, terima kasih udah mau berbagi pengalamannya.. Papa ku juga ada benjolan di punggungnya, gede banget, makanya aku jadi rajin searching informasi soal lipoma di google. Menurut banyak artikel yang udah aku baca, (salah satunya ini: http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancers-in-general/cancer-questions/why-do-i-need-my-lipoma-removed ), lipoma itu bukan kanker. lipoma itu kelainan dari sebuah sel lemak yg membuat dia membengkak. Lipoma bisa muncul dibagian tubuh mana saja yg ada lemaknya. Kenapa lipoma itu disarankan untuk dioperasi/dibuang, karena 1. ada lipoma yang terus membengkak di permukaan kulit membuat kita gak pede secara penampilan. 2. ada lipoma yang menghimpit urat saraf, jadi kitanya kesakitan. BTW, Aku juga punya lipoma kecil di punggung, ini namanya sebaceous cyst. Aku juga punya temen baik yang punya lipoma banyak banget, kecil kecil, di tangan, punggung, sama leher, ini namanya lipomatosis (multiple lipoma).
BalasHapusSaran aku klo kamu bener2 terganggu ya dioperasi aja, karena lipoma gak hilang dengan sendirinya. Tapi jangan jadi kawatir karena ternyata 1 dari 100 orang itu memiliki lipoma ditubuh nya. Kalo soal biaya, jangan takut untuk tanya didepan berapa biaya operasinya. Atau mungkin bisa pake BPJS.
Kalo kamu bener2 kuat, search aja di youtube: "lipoma surgery on back" , banyak banget video operasi nya, tapi mesti kuat liat darah, jangan pingsan, hehe.
Maaf jadi kepanjangan ceritanya.
Thanx infonya mas noel, sangat membantu karena ibu saya mengalami gejala yang sepertinya lipoma.
Hapushihihi, nice for sahring Mas Noel :)
BalasHapusKalau di operasi bisa numbuh lagi gak?
BalasHapusSaya punya 1 dipaha. Dulu bentuknya sorry (mirip buahdada) tapi skrg jadi bermata2 gitu. Ukurannya gak berubah. Udah 10 tahun,. Karna berubah bentuk saya jadi agak takut sih.
dokter itu memang macem-macem modelnya mbak. tapi kalau yang model begini, wah, udah pasti dokter yang nyebelin banget.
BalasHapusnice share mbak, informatif, dan semoga cepet sembuh
saya punya lipoma di tangan & saat itu operasi untuk pengambilan 4 lipoma, setelah 9 tahun lipoma saya tumbuh lagi di tempat yang lain dan jumlahnya makin banyak, saat ini saya biarin aja selama tidak menimbulkan nyeri dan mengganggu penampilan, beberapa obat-obatan herbal sudah aku coba tapi juga tidak membuahkan hasil, mungkin pola makanku yang suka makanan berlemak harus dikurangi
BalasHapusMaaf mau tanya, Mas Mbak
BalasHapusUntuk operasi lipoma tu biayanya dicover BPJS Kesehatan apa gak ya? Soalnya kan gak semua pengobatan ditanggung BPJS.
Aku baru oprasi lipoma di bahu kanan 17 juli kemarin,
HapusSemua biaya ditanggung BPJS kok, kita ga ngeluarin biaya sama sekali.
Aku baru oprasi lipoma di bahu kanan 17 juli kemarin,
HapusSemua biaya di cover BPJS :D
Maaf mau tanya, Mas Mbak
BalasHapusUntuk operasi lipoma tu biayanya dicover BPJS Kesehatan apa gak ya? Soalnya kan gak semua pengobatan ditanggung BPJS.
Trus kak akhirnya sudah operasi? Saya juga ada rencana operasi besok.
BalasHapusHai mbak. .. Aku baca tulisan inu karena anakku didiagnosa ada tumor Makasih sharingnya
BalasHapusWaduh serem sekali itu, semoga lekas sembuh ya kak,
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapus