Wahai
hati, bagaimana bisa kamu beroposisi dengan pikiran?
Ingin
sekali bersinergi, mengapa sulit sekali?
Jangan
mendongak. Jangan pernah. Eh, bolehlah sesekali. Tetapi jangan terlalu lama,
karena hatimu itu seperti kapas putih. Dan hal-hal yang di atasmu, yang
menyilaukanmu itu seperti angin. Bisa jadi, angin itu bisa menyapu hatimu. Bersyukurlah
masih memiliki pikiran yang setidaknya membantumu untuk tidak tergopoh-gopoh.
Hatimu
ingin berlari dengan kecepatan prima, tetapi pikiranmu mendeteksi bahwa ada
beberapa black hole yang harus kamu
waspadai agar saat berlari kamu tidak terjatuh.
Kamu
tau? Bahwa seringkali hati dan pikiran tidak menyatu. Manusiawi. Karena Tuhan
menciptakan kita dengan akal yang sempurna untuk menyingkronkan. Hei, banyak orang yang tidak memiliki
pilihan. Sehingga hati dan pikiran mereka senantiasa dipaksa untuk menerima. Mereka
bisa melalui. Bagaimana dengan kamu yang keenakan memiliki pilihan di setiap
sisinya. Hatimu punya pilihan sendiri. Sedangkan pikiranmu juga punya pilihan
sendiri.
Camkan
baik-baik ya, sebenarnya, bayangan yang kamu ciptakan itu tidak seseram
kenyataannya. Jalani saja.
Aku
yakin kamu tau tentang itu. Selamat sore.
Tidak ada komentar
Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)