Saat
asaku resah tak menentu, semua berkelebat tiada henti
Seakan-akan
potongan memori itu bertransformasi kembali
Mendadak semua
terasa menyesakkan
Bagaimana
mungkin aku menghentikan perasaan yang menyetir
pikiranku
Ia menyeret
pikiranku untuk mengeja, masa lalu
Resah itu membuncah, pikiranku semakin tak terkendali
Resah itu membuncah, pikiranku semakin tak terkendali
Seakan-akan
aku ingin amnesia sejenak atau melupa tentang potongan itu
Ternyata tidak,
semakin aku mencoba melupa, semakin aku mengingat
Aku fasih
tentang hal ini, beberapa tahun yang lalu
Berdamai dengan
air mata dengan menyekanya dalam doa
Untuk apa
air mata ini?
Untuk siapa
kesedihan ini?
Penjelasan
yang kutunggu, seakan bias tergerus waktu
Hanya yakin
bahwa itu kepingan waktu untuk menempa
Kidung doa
ini masih bersinergi menghempas perih
Akankah guna
mantra yang kau kamit kan itu?
Aku
terduduk, tersadar muara doa kemana
Ah, indah
sekali ya Allah
Bahkan kepingan
masa lalu itu tidak menyesakkan lagi
Yah, aku
tau kidung doa ini bermuara kemana
*Kadang
kita memaksa Tuhan tentang ingin kita, padahal yang Dia berikan adalah yang
terbaik. Kamu tau kidung doamu bermuara,
dan yakinlah tidak akan sia-sia, karena Dia Mendengar doa yang kau eja.
Tidak ada komentar
Hai, terima kasih sudah berkunjung dan membaca! Let's drop your comments ya. Insya Allah akan berkunjung balik :)